Jenis-Jenis Candlestick dan Pengertiannya

Jenis-Jenis Candlestick – Candlestick adalah sesuatu yang umum dilihat oleh para trader saat melakukan analisis teknikal. Dalam investasi saham, ada dua jenis analisis yang biasa digunakan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.

Dalam analisis teknikal, terdapat alat bantu untuk mengetahui pergerakan harga saham. Alat tersebut berupa grafik yang memiliki beberapa jenis, di antaranya bar chart, line chart, dan candlestick chart. Untuk sekarang kita akan belajar lebih dalam tentang candlestick.

Apa Itu Candlestick ?

Candlestick adalah jenis grafik yang digunakan dalam dunia perdagangan saham. Jika Anda baru saja terjun ke dunia trading, Anda harus mengetahui macam-macam pola candlestick. Sesuai dengan namanya, candlestick memiliki garis dan balok yang mirip dengan batang lilin. Candlestick sendiri menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari instrumen investasi yang diperdagangkan. Candlestick pertama kali dikenal populer di Jepang pada abad ke-17, digunakan untuk melihat pergerakan harga beras. Pelopor dari candlestick adalah Munehisa Homma. Saat ini, pola candlestick digunakan sebagai acuan dalam trading.

Komponen Candlestick

Adapun komponen utama candlestick diantaranya seperti di bawah ini:

1. Tubuh candlestick atau body

Bagian candlestick yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan saham pada waktu tertentu. Memiliki bentuk segitiga dengan warna hijau dan merah. Ada juga yang berwarna putih dan hitam.

2. Ekor candlestick atau shadow/wick

Bagian candlestick yang memberikan petunjuk tentang harga tertinggi dan harga terendah saham pada waktu tertentu. Memiliki garis lurus yang menjulang di bagian atas dan bawah tubuh candlestick dan memiliki warna yang sama seperti tubuh candlestick.

Kenaikan harga saham dikenal dengan istilah bullish, terjadi ketika harga penutupan lebih tinggi dibanding harga pembukaan dan ditandai dengan warna hijau atau putih. Sedangkan bearish adalah kondisi di mana harga penutupan lebih rendah dibandingkan dengan harga pembukaan, ditandai dengan warna merah atau hitam.

 

Jenis-Jenis Candlestick

Jenis-jenis Candlestick pun ada beberapa. Bagi kamu yang pengin belajar lebih dalam analisa saham, coba dalami analisa pola ini yang menjadi bagian dari analisa teknikal.

Berikut berbagai jenis Candlestick.

A. Candlestick Single

Candlestick Single terdiri atas tujuh jenis pola. Berikut penjelasannya:

1. Pola Spinning Top

Ukuran body kecil namun sumbu (shadow) diatas dan di bawah memanjang, hal ini menandakan adanya ketidakpastian antara para pelaku pasar. Jika muncul saat uptrend maka ada banyak pelaku pasar yang akan melakukan aksi ambil untung begitu juga sebaliknya,

2. Pola Marubozu

Marubozu ini artinya adalah isi kepala botak, jadi candlestick ini gak punya sumbu (shadow). Marubozu menandakan sinyal pergerakan kuat dari sisi pelaku pasar yang ingin membeli atau menjual.

3. Pola Doji

Tidak jauh berbeda dengan pola candlestick spinning top, akan tetapi sedikit lebih kompleks. Doji hanpir terlihat tidak memiliki badan, dan ini menandakan fenomena ketidakmampuan para pelaku pasar baik yang membeli dan menjual dalam memegang kendali. Maka bisa dikatakan Doji adalah pola dimana harga sebuah komoditas atau saham sedang mengalami konsolidasi. Maka disini pelaku pasar diharapkan melakukan wait dan see dan mencermati candlestick di hari selanjutnya.

4. Pola Hammer

Nah sesuai dengan namanya, hammer adalah palu, maka pola candlestick yang satu ini memang seperti palu. Hammer memiliki body kecil dan sumbu panjang ke bawah, maka pola ini menandakan sebuah sinyal bullish di saat pasar bearish (Pembalikan harga dari turun menjadi naik).

5. Pola Hanging Man

Nah kalo pola ini adalah kebalikan dari hammer, bentuknya sekilas mirip yaitu body kecil dan sumbu panjang ke bawah. Hanya saja pola hanging man muncul saat uptrend, namun patut diketahui loh akurasi dari hanging man ini rendah. Ketika kalian menjumpai pola candlestick seperti ini maka jangan buru-buru mengambil sikap ya.

6. Pola Inverted Hammer

Pola candlestick ini sama sepeti hammer, hanya saja sumbunya ada diatas dan terjadi saat downtrend. Melihat sumbunya maka tentu saja ini menjadi sinyal bullish karena pelaku pasar akan melakukan pembelian namun ada tekanan besar pula dari yang melakukan profit taking. Tetapi jangan salah ini malah justru bisa menjadi tanda-tanda bahwa akan terjadi fenomena bullish.

7. Pola Shooting Star

Hampir sama dengan inverted hammer tapi posiisnya ada ketika uptrend maka dari itu pola candlestick ini bisa disamakan dengan bintang jatuh. Ini bisa menjadi tanda-tanda harga saham atau komoditas memasuki fase downtrend loh. Maka agar tabungan kalian tetap aman, miliki segera asuransi jiwa untuk proteksi yang maksimal. Asuransi jiwa akan memberikan santunan tunai kalian apabila kehilangan pekerjaan, kecelakaan atau meninggal dunia.

B. Candlestick Double

Usai mengetahui cara membaca pola candlestick single, sekarang kita akan melihat yang double. Jadi, kamu harus melihat penampakan candlestick berikut yang ada di sebelah kanan sebelum mengambil kesimpulan akan pergerakannya.

1. Pola Bullish engulfing dan Bearish engulfing

Bullish engulfing dan Bearish engulfing menunjukkan fenomena di mana terjadi perubahan tren, uptrend atau downtrend. Ini ditunjukkan oleh Candlestick bearish di sebelah kiri yang memiliki badan lebih kecil daripada Candlestick Bullish di sebelah kanan. Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku pasar mulai melakukan pembelian. Sebaliknya, jika candlestick Bullish di sebelah kiri dan Bearish di sebelah kanan memiliki badan yang lebih besar, ini adalah indikasi terjadinya downtrend.

2. Pola Tweezer bottoms dan Tweezer tops

Tweezer bottoms terlihat saat fenomena downtrend, bentuknya seperti pola hammer (sumbu panjang ke bawah) hanya saja bagian kanan dan kirinya adalah candlestick bearish dan bullish. Pola ini menandakan adanya sinyal harga yang akan naik.

Sedangkan, Tweezer tops yang memiliki bentuk seperti shooting star menandakan sebaliknya, yaitu adanya sinyal harga yang akan turun. Ini terlihat ketika candle bullish bertemu dengan candle bearish di saat uptrend dengan garis sumbu yang panjang ke atas, yang menunjukkan harga sudah naik tapi tidak kuat untuk bertahan dan kembali turun.

3. Pola Harami

Dalam pola ini, candlestick di sebelah kiri memiliki badan yang lebih besar daripada yang di sebelah kanan. Oleh karena itu, pola ini dinamakan Harami (hamil). Candlestick di sebelah kanan yang lebih kecil menandakan bahwa tren akan segera berubah. Semakin kecil badan candlestick di sebelah kiri, maka semakin kuat pula potensi perubahan tren yang akan terjadi.

C. Candlestick Triple

Jika yang pola double sudah paham, kita bahas pola triple yah. Konon kabarnya, analisis pola candlestick triple ini lebih akurat dan lebih sering digunakan oleh trader untuk membaca tren.

1. Evening Star Dan Morning Star

Dalam pola ini akan muncul doji di tengah. Doji menandakan adanya fase konsolidasi dari harga saham atau komoditas. Namun, jika bukan doji, small atau long candle juga dapat digunakan.

Pola Morning Star memiliki susunan: candlestick bearish – doji atau candlestick bullish kecil – candlestick bullish. Pola ini terjadi saat downtrend dan menandakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk melakukan pembelian karena ada tanda-tanda kenaikan harga. Sedangkan pada Evening Star, susunannya adalah: candlestick bullish – doji atau candlestick bearish kecil – candlestick bearish. Ini merupakan sinyal kuat untuk menjual.

2. Three White Soldiers And Three Black Crows

Ini adalah pola candlestick yang menandakan konfirmasi bullish atau bearish. Three White Soldiers ditunjukkan dengan adanya tiga candlestick bullish yang muncul setelah downtrend. Namun, candlestick di tengah harus memiliki sumbu yang sangat kecil atau tidak memiliki sumbu sama sekali. Sementara itu, Three Black Crows adalah kebalikan dari Three White Soldiers, yaitu terlihat tiga candlestick bearish pada saat harga saham atau komoditas sedang uptrend.

3. Three Inside Up And Three Inside Down

Pola candlestick ini juga menandakan adanya perubahan tren harga. Three Inside Up memperlihatkan susunan bearish – bullish – bullish saat downtrend. Sebaliknya, Three Inside Down memperlihatkan susunan bullish – bearish – bearish saat uptrend. Kedua pola ini menunjukkan akan terjadi perubahan tren pada pasar.

 

Demikian ulasan mengenai Jenis-Jenis Candlestick dan Pengertiannya, semoga mudah kalian pahami dan bisa bermanfaat untuk aktivitas trading forex kalian. Semoga sukses

administrator

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Jenis-Jenis Candlestick dan Pengertiannya yang dipublish pada 12 January 2023 di website Kabar Indotek

Artikel Terkait

Leave a Comment