Puasa Sunah Idul Adha, Pengertian dan Keutamannya

Kabarindotek.com – Permulaan awal bulan Dzulhijjah terdapat sunnah yang bisa kita jalankan sebelum memasuki hari raya idul adha. Sunnah tersebut berupa puasa sunnah. Memang, hukumnya sunnah, namun tidak ada salahnya jika menjalankan puasa tersebut kan? Karena ada banyak hal yang akan Anda dapatkan. Dan ternyata idul adha tahun ini sudah tidak lama lagi. Bahkan hanya dalam hitungan hari saja. Maka, untuk menyambut hari raya tersebut, kita meski menyiapkan diri untuk puasa sunnah idul adha. Selain berburu pahala, kita juga tengah berburu rahmat Allah, dan berlomba-lomba dalam menjalankan sunnah Rasulullah.

Pengertian Puasa Sunnah idul adha

Puasa idul adha merupakan puasa yang bisa Anda lakukan sebelum 10 Dzulhijjah. Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan akan keutamaan berpuasa pada permulaan bulan Dzulhijjah tersebut. yang berarti, kita bisa melaksanakannya mulai 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah. Hanya saja, mayoritas masyarakat Indonesia melaksanakan puasa tersebut tanggal 8, dan 9 Dzulhijjah. Dan puasa ini bernama puasa tarwiyah dan puasa arafah. Dan ternyata,tidak terdapat aturan khusus terkait dengan aturan puasa ini. Karena pelaksanaannya sama seperti puasa pada umumnya. Dan yang membedakannya hanya pada ‘kapan’ puasa tersebut dilaksanakan. Berikut penjelasannya.

Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan sebelum 10 Dzulhijjah, yakni pada 8 Dzulhijjah. Adapun asal mula nama ini adalah pada itu, terdapat satu kebiasaan jamaah haji, yakni berbondong-bondong dalam membawa air zam-zam ketika melaksanakn haji. Sehingga, kata tarwiyah ini bisa diartikan sebagai membawa air.

 Puasa Arafah

Sementara puasa arafah merupakan puasa yang bisa kita jalankan ketika hari arafah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah. Berdasarkan hadis dari rasulullah yang terdapat dalam kitab Muslim, orang yang melaksanakan puasa arafah, maka ia akan mendapatkan ampunan akan dosa-dosanya setahun yang telah lalu, dan setahun yang akan datang. Dan siapa yang menjalankan puasa asyura yang pada 10 Muharram, maka ia akan mendapatkan ampunan berupa terhapusnya dosa setahun yang lalu.

Baca Juga :  Bahasa Inggris Idul Adha, berikut penjelasannya

Ketika akan melaksanakan puasa sunnah idul adha ini, maka niatkanlah semata-mata untuk mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah. Adapun niat yang bisa Anda bacakan adalah ‘bebas’. Dalam artian, Anda bisa berniat dengan menggunakan bahasa apapun. Karena ternyata, perkara niat ini juga tidak ada ketentuannya. Hanya saja. dalam rangka mempermudah, terdapat beberapa ulama yang mengatakan boleh melafadzkan niat ini. Sehingga bermunculanlah lafadz niat yang sring kita gunakan. Baik ketika akan melaksanakan ibadah puasa atau shalat.

Tentu, karena kita hidup tidak sezaman dengan rasulullah, kita tidak bisa bertanya langsung kepada beliau perkara ini. Namun, alangkah baiknya jika kita tidak merasa paling benar. Di hari yang tidak lama lagi akan datang bulan Dzulhijjah dan peringatan idul adha, mari sama-sama mempersiapkan diri. Meniatkan hati untuk melaksanakan puasa sunnah sebagaimana yang telah Rasulullah contohkan. Hal ini agar kita menjadi bagian dari umatnya yang mengikuti jejak dan sunnahnya. Jangan sampai melewatkan kesempatan ini dengan mengatakan ‘kan Cuma sunnah’, sebba para sahabat justru melaksanakan banyak amalan karena amalan tersebut sunnah.

Semoga Allah berikan kelapangan hati pada kita. Memberikan kemudahan pada kita dalam menjalankan seluruh ibadah yang ada. Termasuk puasa ini. Selamat idul adha 1442 H.  Semoga di hari raya kedua ini iman kita semakin baik, dan semakin mencintai sunnah-sunnah Rasulullah. Lalu menjadi hamba Nya yang taat. Semoga bermanfaat.

administrator

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Puasa Sunah Idul Adha, Pengertian dan Keutamannya yang dipublish pada 28 June 2021 di website Kabar Indotek

Artikel Terkait

Leave a Comment